Bersamaan dengan situasi kezaliman dan penindasan  yang dahsyat  berlaku keatas pejuang keadilan di negara kita, Maka  semestinya pencinta keadilan dan demokrasi yang telus bermunajat  kepada-NYA agar mereka yang berjuang menegakkan kebenaran terus thabat  dan istiqamah dalam perjuangan…
 
DEFINISI QUNUT NAZILAH 
 
Qunut secara istilahnya adalah seperti yang dikatakan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah: "Suatu doa di dalam shalat pada tempat yang khusus dalam keadaan berdiri."  (Fathul Bari 2/490.) Dan Nazilah artinya malapetaka atau musibah yang  turun menimpa kaum muslimin dalam bentuk gempa, banjir, peperangan,  penganiayaan dan sebagainya. 
 
HUKUM QUNUT NAZILAH 
 
Qunut  nazilah adalah suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika  terjadi musibah dan kezaliman. Sunnah qunut nazilah ini merupakan  pendapat para ulama dari madzhab Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi'iyyah,  Hanbaliyyah dan lain-lainnya. 
 
Imam Syafi'i rahimahullah berkata: "Apabila turun musibah kepada kaum muslimin disyariatkan membaca qunut nazilah pada seluruh shalat wajib." (Syarhus Sunnah karya Al-Baghawi 2/279). 
 
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: "Apabila turun bencana kepada kaum muslimin, hendaknya imam melakukan qunut dan diaminkan oleh orang yang dibelakangnya." (Al-Mughni 1/450). 
 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: "Di  kalangan ulama ada tiga pendapat tentang qunut. Yang paling benar dari  tiga pendapat tersebut, qunut disunnahkan ketika ada keperluan.،¨ (Taudhih Al-Ahkam). 
 
Pendapat-pendapat  diatas tentunya berlandaskan hadis-hadis yang sahih mutawatir seperti  hadits Anas bin Malik radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim yang  menjelaskan pelaksanaan qunut nazilah oleh Rasulullahu saw selama  sebulan pada peristiwa pembunuhan 60 shahabat penghafal Al-Quran, juga  hadis Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim. 
 
LAMANYA QUNUT NAZILAH 
 
Dalam  hadis Anas bin Malik riwayat Bukhari-Muslim, juga hadis Ibnu Abbas  riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan dan lain-lainnya, menunjukkan bahwa  Nabi shallallahu 'alahi wasallam pada peristiwa pembunuhan 60 sahabat  penghafal Al-Quran, baginda berqunut selama sebulan. Namun hal ini  tidaklah menunjukkan bahwa pelaksanaan qunut nazilah hanya terbatas  selama sebulan, kerana dalam hadis Abi Hurairah radhiallahu 'anhu  riwayat Bukhari-Muslim, juga hadis Baro bin Azib, Hifaf bin Ima' riwayat  Muslim serta hadis Anas bin Malik riwayat Ibnu Khuzaimah dan  hadis-hadis lainnya menjelaskan dalam bentuk umum dan tidak menunjukkan  batasan sebulan. Maka dapat dibuat kesimpulan bahwa qunut nazilah tetap  dilaksanakan sampai musibah dan kezaliman tersebut diangkat dari kaum  muslimin. Dan ini merupakan fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad  hafidzohullah. 
 
WAKTU QUNUT NAZILAH 
 
Dari  hadis-hadis yang menjelaskan tentang qunut nazilah dapat diambil  kesimpulan bahwa petunjuk Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dalam  pelaksanaan qunut, iaitu beliau melakukan qunut nazilah pada seluruh  shalat-shalat wajib dan beliau lebih mengutamakan pelaksanaannya pada  shalat Maghrib dan Subuh. Akan tetapi beliau tidak melakukan qunut  setiap hari pada seluruh shalat lima waktu sekaligus. Ini merupakan  fatwa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Qunut nazilah  dapat dilaksanakan sebelum ruku' atau setelah ruku' di dalam sholat  tersebut. Akan tetapi pelaksanaannya setelah ruku' lebih banyak  dilakukan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Dua cara ini  dicontohkan oleh Rasullah shallallahu `alaihi wa sallam dalam  hadis-hadis beliau yang mulia 
 
LAFAZ QUNUT NAZILAH 
 
Tidak  ada hadis dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam yang menunjukkan  adanya doa khusus dalam qunut nazilah. Siapa yang menelaah  pendapat-pendapat para ulama, nescaya ia akan mendapati para ulama  memberi keluasan dalam perkara ini. Oleh kerana itu seseorang berdoa di  dalam qunut nazilah dengan doa yang bersesuaian keadaan yang tertimpa musibah, kezaliman dan penindasan  dan apa yang mereka perlukan. Bahkan Al-Qadli Iyadl rahimahullah  menukil kesepakatan jumhur ulama bahwa tidak ada doa khusus dalam qunut.  Ibnu Shalah menganggap orang yang berpendapat ada doa khusus dalam  qunut adalah pendapat ang aneh dan tertolak, menyelisihi jumhur ulama.  Lihat Al-Majmu' 3/477, Majmu' Al-Fatawa 23/108.
Contoh bacaan yg biasa dibaca
اللهمﺇنانجعلك في نحورأعدائناونعوذبك من شرورهم اللهم بدد شملهم وفرق جمعهم وستت
  كلمتهم وزلزل أقدامهموسلط عليهم كلبا من كلابك يا قهار يا جبار يا  منتقمياالله ياالله يااللهاللهم يا منزل الكتاب ويا مجري السحاب ويا هازم  الاحزابﺇهزمهم ﺇهزمهم ﺇهزمهوانصرنا عليهم
 
Ya  Allah,Sesungguhnya kami meletakkan-Mu di batang-batang leher musuh2  kami Dan kami berlindung dengan-Mu daripada kejahatan2 merekaYa  Allah,Leburkanlah kumpulan2 mereka Pecah belahkan dan kacau bilaukan  persatuan merekaGoncangkan pendirian mereka Dan hantarkanlah anjing2  kamu kepada mereka Wahai tuhan yang gagah perkasa Wahai tuhan yang penuh  raksasa Wahai tuhan yang bersifat murka Ya allah Ya allah Ya allah Ya  allah, Wahai tuhan yang menurunkan kitab, Wahai tuhan yang mengarakkan  awan Wahai tuhan yang menewaskan bala tentera al-ahzab Kalahkan mereka  Kalahkan mereka Kalahkan mereka Dan menangkan kami ke atas mereka.
PERINGATAN!!!
 
1.  Lafaz qunut di atas bukan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam. Oleh  kerana itu, tidak ada keterkaitan dengannya apalagi menganggapnya  sebagai doa yang disunnahkan. Dan bagi orang yang mampu menyusun doa  dalam bahasa arab yang sesuai dengan keadaan musibah, tidak ada larangan  baginya untuk berdoa dengannya. 
 
2. Boleh mengulang potongan kalimat dari doa di atas beberapa kali. 
 
Apakah  Ada Syariat Mengusap Muka setelah Qunut Pendapat jumhur ulama tidak ada  mengusap muka setelah berdoa qunut. Imam Al-Baihaqy (dari ulama  Syafi'iyyah) dalam As-Sunan Al-Kubra 2/212 mengatakan: Adapun mengusap  muka dengan kedua tangan ketika selesai dari doa, saya tidak mengetahui  hal tersebut dari salah seorang ulama salaf pun yang melakukannya dalam  doa qunut
 
Bolehkan  Qunut Dilakukan dalam Shalat Sendirian?Sepanjang penelitian, belum  ditemui adanya nash dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dan para  shahabatnya yang menunjukkan pelaksanaan qunut dalam shalat sendirian.  Mungkin disebabkan hal ini Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 1/450  menegaskan: "Tidak ada pelaksanaan qunut secara individu". Dan ini juga  merupakan fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzohullah. Hukum  ini juga berlaku pada kaum wanita, tidak melakukan qunut kecuali pada  sholat jamaah. 
 
Apakah  Disyariatkannya Mengaminkan Doa Qunut bagi Makmum Disyariatkannya  mengaminkan doa qunut berdasarkan hadis Rasullah shallallahu `alaihi wa  sallam yang diriwayatkan Abu Daud (lihat Al-Irwa' 2/163). Dan hal ini  ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 1/449: "Apabila imam  melakukan qunut hendaknya diaminkan oleh orang yang di belakang imam  (makmum) dan tidak dikeetahui ada perbezaan pendapat (dikalangan para  'ulama) dalam masalah ini." Akan tetapi perlu diingat bahwa pengaminan  diucapkan pada lafaz-lafaz doa, bukan pada lafaz pujian. Ini merupakan  pendapat Imam Ahmad dan dibenarkan oleh Imam Khirqy serta  An-Nawawi.(Suaalat Abi Daud hal. 67 dan Al-Majmu' 3/481). Dan hendaknya  imam berdoa dengan lafaz umum (bukan untuk pribadinya) sehingga makmum  ketika mengaminkannya juga mengambil andil dari doa tersebut,  sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Al  Hafizh Ibnu Hajar, Syekh Ibn Al Utsaimin dan lain-lainnya. Mudah-mudahan  apa disampaikan ini bermanfaat bagi kaum muslimin yang mencintai  keadilan dan kebenaran serta dapat dilaksanakan bagi mereka yang  menjunjung prinsip kebenaran sebagai bentuk keperihatinan kepada mereka  yang dizalimi dan ditindas tanpa ada bukti.